Thursday, 21 January 2016

Miris, 30% Penduduk Miskin Adalah Nelayan

MAKASSAR -- Dari hasil kajian Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP), jumlah warga miskin di Indonesia didominasi oleh penduduk di wilayah pesisir. Jumlahnya kini mencapai kurang lebih 7 juta jiwa atau sekitar 30 persen dari total jumlah penduduk miskin di Indonesia.

"Kemiskinan didominasi warga pesisir (nelayan) karena banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Mulai dari rendahnya infrastruktur, kesehatan yang kurang baik, hingga kesejahteraan yang belum terpenuhi," kata Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik KKP Ahmad Purnomo, di acara Pelantikan Pemuda Bahari, G Mulo Makassar, Selasa (19/1/16).

Padahal, menurutnya Ahmad, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang seharusnya menjadikan laut sebagai potensi utama. Selain menjadi negara dengan pulau terbanyak, Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang nomor dua di dunia setelah Kanada, dengan panjang garis pantai sekitar 91.000 kilometer.

Potensi dan kekayaan alam yang terdapat di sektor kelautan dan perikanan diproyeksikan mencapai US$ 800 miliar atau sekitar 11,200 triliun rupiah per tahun. "Kalau potensi ini kita bisa garap dengan baik maka negara kita tidak perlu utang di luar negeri," ujarnya.

Namun, lanjut dia, potensi itu masih berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi warga pesisir, saat ini yang terjadi justru sebaliknya. Banyak nelayan yang hidup tak sejahtera terutama nelayan tradisional.

"Masalahnya adalah pembangunan kita masih orientasinya ke darat sementara di sektor kelautan masih minim. Apa yang di gaungkan Presiden Jokowi yaitu kita harus kembali kelaut, laut merupakan masa depan kita, menurut saya itu sudah tepat,"  ujarnya.

Ahmad menegaskan, ide tol laut yang diusung Jokowi akan menggairahkan sektor kelautan sebab konektivitas laut akan terbangun.  Ia menyebutkan, jokowi menjanjikan membangun pelabuhan, mengembangkan kapal angkut logistik dan penumpang, bahkan menghidupkan pelayaran rakyat dari daerah-daerah terpencil menuju pelabuhan besar.

Tambah Ahmad, Saat ini KKP Pokus pengembangan di 11 sektor ekonomi kelautan, yakni perikanan tangkap, perikanan budi daya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan, pertambangan dan energi, parawisata bahari, hutan mangrove, perhubungan laut, sumber daya wilayah pulau-pulau kecil, industri jasa maritim, serta sumber daya alam nonkonvensional.

"Dengan memaksimalkan potensi tersebut kita berharap ke depan kita memainkan peran sebagai Negara Poros Maritim Dunia, dan menjadi pemain utama di Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," pungkasnya.


EmoticonEmoticon