MAKASSAR -- Tercatat nilai ekspor Sulawesi Selatan pada Januari 2016 turun sebesar 26,99 persen bila dibandingkan dengan ekspor bulan sebelumnya yakni dari USD 107,38 juta menjadi USD 78,41 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Nursam Salam mengatakan selama Januari- Desember 2015 nilai ekspor Sulawesi Selatan mencapai USD 1.409.10 juta, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 19,38 persen. dimana pada periode tersebut ekspor Sulsel sebesar USD 1.747,92 juta," ungkap Nursam, Senin (15/2/16).
Menurut Nursam komoditas ekspor Sulsel terbesar pada bulan Januari 2016 yaitu Nikel dengan nilai ekspor mencapai USD 33,95 juta atau 43,29 persen dari total nilai ekspor, kemudian disusul komoditas kakao sebesar USD 11,91 juta, ikan dan Udang USD, 8,51 juta, biji-bijian berminyak dan tanaman obat sebesar USD 7,01 juta, serta buah-buahan sebesar USD 5,81 juta.
Adapun negara tujuan Ekspor Sulsel yakni Jepang dengan nilai sebesar USD 36,54 juta disusul Amerika Serikat dengan nilai USD 10,66 juta, Malaysia dengan nilai USD 6,61 juta, Tiongkok Dengan nilai USD, 6,50 juta dan Vietnam sebesar USD 4,36 juta," sebut Nursam.
Sementara itu lanjut Nursam mengatakan, adapun nilai impor Sulsel pada januari 2016 sebesar USD 54,15 juta, atau terjadi peningkatan sebesar 62,03 persen bila dibandingkan dengan nilai impor pada bulan Desember 2015.
"Secara kumulatif dari Januari - Desember 2015 bila dibandingkan dengan nilai impor pada Januari - Desember tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 12,85 persen," ujarnya.
"Sedangkan Komoditas impor Sulsel pada januari 2016 dengan nilai terbesar adalah bahan bakar mineral dengan nilai sebesar USD 18,63 juta, disusul oleh mesin-mesin / pesawat mekanik dengan nilai sebesar USD 14,11 juta, gandum - ganduman dengan nilai sebesar USD 5,95 juta dan benda- benda dari besi dan baja sebesar USD 4,88 juta," tambah Nursam.
Sementara itu disebutkan Lima negara pemasok utama barang impor ke Sulsel pada Januari 2016, yakni Singapura sebesar USD 16,69 juta, Tiongkok sebesar USD 11,94 juta, Australia sebesar 6,18 juta, Argentina sebesar 4,01 juta, dan Malaysia sebesar USD 2,13 juta
"Kelima negara tersebut memasok barang impor dengan nilai sebesar USD 40,95 juta atau sekitar 75,62 persen dari total impor Sulsel di bulan yang sama," papar Nursam.
Nursam menambahkan, pada periode Januari 2015- Januari 2016 impor Sulsel naik sebesar12,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. "Sedangkan negara pemasok terbesar selama periode tersebut adalah Singapura sebesar USD 116, 63 juta dan Kanada sebesar USD 57,24 juta," tutupnya.
EmoticonEmoticon