Pakareba-- Direktur Utama PT Pelindo II (Pesero) R.J. Lino menegaskan Pelindo II menyiapkan langkah strategis pengembangan bisnis dengan membentuk sinergi antar perusahaan BUMN pengelola pelabuhan.
Langkah sinergi ini dilakukan dengan membentuk dua anak usaha bersama Pelindo I dan Pelindo IV guna mendorong terciptanya sistem logistik maritim nasional yang lebih efisien.
“Kenapa kita ikut masuk, karena sekarang ini Pelindo I dan Pelindo IV mereka sudah tidak punya uang, jadi kemampuan untuk minjam sudah habis,” ungkap Lino dalam Maritime Logistics Panel, Kamis (10/12).
Lino menjelaskan Pelindo II memiliki kemampuan finansial yang kuat karena perusahaan memiliki arus kas US$288 juta per tahun di tambah dengan posisi kas saat ini sebesar Rp18,5 triliun. “Jadi kita punya uang lebih dari Rp70 triliun”, jelas Lino.
Adapun sinergi dengan Pelindo I akan dibentuk anak usaha yaitu PT Pelabuhan Indonesia Barat, nantinya akan dikelola oleh Pelindo I dan Pelindo II. Sedangkan sinergi dengan Pelindo IV akan dibentuk anak usaha yakni PT Pelabuhan Indonesia Timur, yang akan dikelola oleh Pelindo IV dan Pelindo II.
PT Pelabuhan Indonesia Barat nantinya akan mengoperasikan Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung. Sedangkan, PT Pelabuhan Indonesia Timur akan mengelola Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Ambon dan Pelabuhan Sorong.
Lino menegaskan Pelindo II tidak akan melakukan take over terhadap pelabuhan tersebut. Dalam bentuk kerjasamanya nanti, anak usaha tersebut akan melakukan kontrak sewa kepada Pelindo I dan Pelindo IV.
Lino menambahkan sinergitas melalui joint venture akan membangun sistem informasi teknologi yang handal dan efisien guna memastikan ketepatan waktu bongkar muat kapal di pelabuhan-pelabuhan tersebut.
“Logistic cost kita tinggi bukan karena freight tapi reability dan keandalan tidak ada. Kapal datang harus tunggu bongkarnya tidak jelas,” pungkas Lino.
Sementara itu, dengan Pelindo III dan PT Pelni, Pelindo II berencana mengelola pelabuhan kapal pesiar di Bali dan Lombok.
Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung mengakui, kerja sama pembentukan perusahaan joint venture dengan PT Pelindo II lantaran pihaknya tidak mempunyai cukup modal untuk mengelola dan mengembangkan beberapa pelabuhan mereka. Perusahaan patungan tersebut akan mengelola dan mengembangkan empat pelabuhan yang selama ini dikelola Pelindo IV.
“Kami ini saking (karena) luasnya wilayah yang harus dikembangkan, kecukupan finansial kami kurang. Sudah dapat paling kecil disuruh bangun di tempat paling besar. Maka, perlu dibentuk anak usaha dengan Pelindo II. Kami lihat Pelindo II memiliki akses modal yang paling mudah,” ungkap Doso.
Doso menambahkan, nantinya Pelindo II yang menginjeksi modal terhadap perusahaan patungan yang dimaksud. Selain itu, kerja sama pengoperasian dan pengembangan pelabuhan itu termasuk dalam bentuk fisik sekaligus software serta teknologi.
“Sampai saat ini masih pembahasan final. Pada prinsinya kami mendukung ini, tetapi yang paling penting program ini, dan program murni Pelindo IV tidak saling mematikan. Justru, kami senang pelabuhan kami ditingkatkan oleh anak usaha itu, jadi makin dilancarkan,” ujar dia.
EmoticonEmoticon