MAKASSAR-- Setelah resmi melakukan derect call atau pelayaran lansung ke Hongkong dan Dili. PT Pelindo IV (Persero) kembali mencanangkan melakukan pelayaran langsung internasional dari Pelabuhan Makassar menuju Malaysia, Korea Selatan dan Jepang pada bulan Juni 2016 mendatang.
Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung mengatakan, saat ini direct call yang dilakukan dari Pelabuhan Makassar, tepatnya dari Terminal Petikemas Makassar (TPM), baru menuju Hongkong dan Dili yang resmi dilakukan mulai Sabtu, 5 Desember lalu.
“Tahun depan, sekitar Juni 2016, rencananya Pelindo IV juga akan membuka direct call ke beberapa negara lainnya,” kata Doso Agung.
Doso menambahkan, rencananya nanti direct call juga akan dilakukan melalui Makassar New Port (MNP) yang kini sedang dalam tahap pembangunan. Menurutnya, setelah MNP jadi, semua kontainer di TPM yang menggunakan kapal-kapal besar akan dipindahkan ke MNP.
Pihaknya memprediksi, proses pembangunan MNP Tahap I akan selesai pada 2018, di mana MNP Tahap I tersebut akan memiliki tiga dermaga dengan kedalaman 16 meter.
“Di Pelabuhan Makassar sekarang kedalamannya hanya 12 meter, sehingga nanti kapal-kapal yang besar akan kami pindahkan ke MNP,” ujarnya.
Oleh karena itu kata Doso Agung, saat ini pihaknya tengah melakukan berbagai persiapan, terutama untuk sumber daya manusia.
Terkait progress pembangunan Makassar New Port, Doso mengungkapkan, saat ini proses pembangunan MNP Tahap I sudah sekitar 10%. Dia berharap, pada Juni 2016 nanti pihaknya sudah bisa melakukan reklamasi untuk container yard atau lapangan penumpukan.
Dia Juga mengatakan, dari progress pembangunan yang sekitar 10% tersebut, penyerapan anggarannya telah mencapai sekitar Rp500 miliar dari total anggaran yang dibutuhkan. “Anggaran tersebut lebih banyak terserap untuk reklamasi karena memang pondasinya yang paling mahal,” ucapnya.
Sementara itu, Pelindo IV membutuhkan total anggaran sekitar Rp3 triliun untuk menyelesaikan pembangunan MNP Tahap I. Dari total anggaran tersebut, sekitar Rp1,8 triliun untuk pembangunan fisik MNP Tahap I, sedangkan Rp1,2 triliun untuk kelengkapan fasilitas infrastruktur alatnya.
EmoticonEmoticon