MAKASSAR-- Kendati mengalami perlambatan, namun neraca perdagangan Sulsel tetap mampu surplus US$ 13,05 juta pada posisi November 2015 di tengah pangsa pasar ekspor yang sedang lesu akibat koreksi pertumbuhan ekonomi negara-negara tujuan ekspor.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat ekspor Sulsel pada November 2015 nilainya sebesar US$ 104,10 Juta ekspor dan nilai Impor US$ 91,06 Juta, artinya Sulsel tetap mengalami surplus sebesar US$ 13,05 Juta.
Namun, nilai surplus tersebut melemah dibandingkan Oktober 2015 yang surplus US$ 33,51 Juta dan tetap lemah dibandingkan angka surplus di September 2015 yang surplus US$ 36,72 Juta.
"Sementara, kalkulasi neraca perdagangan Sulsel dari Januari sampai november Sueplus US$ 389,55 Juta (Ekspor US$ 1.301,72 Juta dan Impor Jan-Nov US$ 912,16 Juta, red) jauh di bawah surplus periode sama tahun 2014 sebesar US$ 837,95 Juta," kata Nursam Salam, Kepala BPS Sulsel, Selasa (15/12/15).
Nilai ekspor Sulawesi Selatan, kata Nursam, pada November 2015 mengalami penurunan sebesar 6,79 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Oktober 2015, yaitu dari US$ 111,69 juta menjadi US$ 104,10 juta.
Selama Januari–November 2015 total nilai ekspor Sulawesi Selatan mencapai US$ 1.301,72 juta, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 18,83 persen, atau dari US$ 1.603,62 juta menjadi US$ 1.301,72 juta.
"Nikel masih menjadi komoditas dengan nilai ekspor terbesar dari Sulawesi Selatan pada November 2015 dengan nilai sebesar US$ 58,02 juta atau 55,74 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Selatan," ujarnya.
Negara tujuan ekspor dengan nilai terbesar pada bulan November 2015 adalah Jepang dengan nilai US$ 62,29 juta atau 59,84 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Selatan.
Nilai impor Sulawesi Selatan pada November 2015 senilai US$ 91,06 juta, naik sebesar 16,47 persen bila dibandingkan dengan nilai impor bulan Oktober 2015 dengan nilai US$ 78,18 juta.
Selama Januari–November 2015 nilai impor Sulawesi Selatan mencapai US$ 912,16 juta, naik sebesar 19,13% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014.
Gandum-ganduman merupakan komoditas dengan nilai impor terbesar ke Sulawesi Selatan pada November 2015 dengan nilai sebesar US$ 22,62 juta atau 24,84 persen dari total nilai impor Sulawesi Selatan.
"Negara asal impor dengan nilai terbesar pada bulan November 2015 adalah Singapura dengan nilai US$ 18,42 juta atau 20,23 persen dari total nilai impor Sulawesi Selatan," jelasnya.
EmoticonEmoticon