MAKASSAR -- Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 17 November 2015 mencapai Rp11,7 triliun, atau setara 39 persen dari target Rp 30 triliun.
Walaupun demikian, pemerintah optimistis realisasi penyaluran KUR bisa mencapai 83 persen dari target atau sekitar Rp 25 triliun.
Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM), Braman Setyo, menyatakan selain tiga bank pelaksana yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI), pemerintah akan menambah empat bank penyalur KUR yakni BPD Kalbar, BPD NTT, Maybank dan Sinarmas.
"Ada berbagai upaya yang dilakukan masing-masing bank dalam rangka mempercepat realisasi penyaluran KUR, perkiraan kami tahun ini KUR paling tidak bisa tersalur Rp 24 trilliun sampai Rp 25 triliun,” katanya.
Untuk BRI misalnya, secara khusus menyiapkan tenaga marketing KUR rata-rata empat orang di setiap kantor unitnya dan melakukan program Grebeg KUR tiap Sabtu dan Minggu.
Sementara Bank Mandiri terus mensosialisasikan secara intensif kepada para petugasnya di kantor cabang dengan memasang spanduk KUR sekaligus menyebarkan brosur kepada pelaku usaha atau masyarakat.
Sedangkan BNI menambah outlet penyaluran KUR dengan melakukan program kerja sama BPR binaan bank tersebut di samping juga menggalakkan program BNI menyapa pasar. Strategi-strategi itulah kata Braman yang kini dilakukan sehari-hari oleh tiga bank pelaksana KUR tersebut.
"Dengan strategi seperti itu dan komitmen dari semua bank pelaksana, maka target penyaluran KUR tahun ini bisa di atas Rp 20 triliun," kata Braman.
EmoticonEmoticon