MAKASSAR-- Dalam memenuhi target swasembada garam industri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya mendorong produksi garam nasional. Tahun ini KKP menargetkan produksi garam sebesar 3,3 juta ton. Jumlah tersebut lebih besar dibanding target pada tahun 2014 yakni sebasar 2,5 juta ton
Sementara untuk Sulawesi Selatan Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Sulsel tahun ini menargetkan produksi garam sebesar 202.675 ton.
Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Perikanan Tangkap DPK Sulsel Nasir Mallawi mengatakan, sekarang ini produksi sulsel mencapai127.079,29 ton dr total luas lahan 1.533,29 hektare. Lahan tersebut tersebar di empat kabupaten, yakni Selayar, Jeneponto, Takalar, dan Pangkep.
"Kita optimis target tersebut bisa teralisasi karena didukung dengan kondisi cuaca yaitu kemarau yang diprediksi akan lama, hal ini dapat meningkatkan hasil produksi para petani garam yang ada di daerah," jelasnya.
Sehingga, lanjutnya, peluang untuk mewujudkan Sulsel penopang garam nasional dapat terwujud, sebab tren dua tahun terakhir hasil produksi meningkat signifikan.
Nasir menambahkan produksi garam Sulsel masi sebatas konsumsi kebutuhan rumah tangga, karena kebutuhan masyarakat Sulsel tidak sebesar kebutuhan di pulau Jawa. Sedangkan, kebutuhan industri Sulsel masih minim, sehingga Sulsel hanya dapat memenuhi kebutuhan daerah, baru kemudian ini di distribusikan ke daerah lain.
Sementara itu dalam skala nasional kebutuhan garam tahun ini diperkirakan meningkat 10% dari kebutuhan total garam tahun lalu baik rumah tangga maupun industri sebesar 4 juta ton. Artinya ada peningkatan kebutuhan garam sebesar 400 ribu ton.
Peningkatan kebutuhan garam untuk industri aneka pangan dan para pelaku usaha industri untuk menggunakan produk garam lokal harus segera disambut pemerintah.
Seperti Industri obat, kosmetik, pengeboran minyak dan kimia masih memerlukan 2,1 juta ton garam. Jika ditambah dengan kebutuhan industri aneka makanan olahan sebesar 400 ribu ton, maka kebutuhan total garam industri mampu mencapai 2,5 juta ton.
Diharapkan produksi garam tahun ini bakal naik 1 juta ton dibanding tahun lalu. Kenaikan ini berasal dari produksi garam rakyat sebanyak 700 ribu ton dan PT Garam sebanyak 300.000 ton.
Dengan begitu, impor garam bisa makin mengecil. Jika musim kemarau tahun ini cukup panjang dan panas, produksi garam dipastikan melonjak, bisa mencapai target. Apalagi KKP sudah membagikan bantuan geo membran untuk 10.000 ha lahan garam.
Sementara untuk Sulawesi Selatan Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Sulsel tahun ini menargetkan produksi garam sebesar 202.675 ton.
Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Perikanan Tangkap DPK Sulsel Nasir Mallawi mengatakan, sekarang ini produksi sulsel mencapai127.079,29 ton dr total luas lahan 1.533,29 hektare. Lahan tersebut tersebar di empat kabupaten, yakni Selayar, Jeneponto, Takalar, dan Pangkep.
"Kita optimis target tersebut bisa teralisasi karena didukung dengan kondisi cuaca yaitu kemarau yang diprediksi akan lama, hal ini dapat meningkatkan hasil produksi para petani garam yang ada di daerah," jelasnya.
Sehingga, lanjutnya, peluang untuk mewujudkan Sulsel penopang garam nasional dapat terwujud, sebab tren dua tahun terakhir hasil produksi meningkat signifikan.
Nasir menambahkan produksi garam Sulsel masi sebatas konsumsi kebutuhan rumah tangga, karena kebutuhan masyarakat Sulsel tidak sebesar kebutuhan di pulau Jawa. Sedangkan, kebutuhan industri Sulsel masih minim, sehingga Sulsel hanya dapat memenuhi kebutuhan daerah, baru kemudian ini di distribusikan ke daerah lain.
Sementara itu dalam skala nasional kebutuhan garam tahun ini diperkirakan meningkat 10% dari kebutuhan total garam tahun lalu baik rumah tangga maupun industri sebesar 4 juta ton. Artinya ada peningkatan kebutuhan garam sebesar 400 ribu ton.
Peningkatan kebutuhan garam untuk industri aneka pangan dan para pelaku usaha industri untuk menggunakan produk garam lokal harus segera disambut pemerintah.
Seperti Industri obat, kosmetik, pengeboran minyak dan kimia masih memerlukan 2,1 juta ton garam. Jika ditambah dengan kebutuhan industri aneka makanan olahan sebesar 400 ribu ton, maka kebutuhan total garam industri mampu mencapai 2,5 juta ton.
Diharapkan produksi garam tahun ini bakal naik 1 juta ton dibanding tahun lalu. Kenaikan ini berasal dari produksi garam rakyat sebanyak 700 ribu ton dan PT Garam sebanyak 300.000 ton.
Dengan begitu, impor garam bisa makin mengecil. Jika musim kemarau tahun ini cukup panjang dan panas, produksi garam dipastikan melonjak, bisa mencapai target. Apalagi KKP sudah membagikan bantuan geo membran untuk 10.000 ha lahan garam.
EmoticonEmoticon