MAKASSAR-- Tahun depan Dinas Pertanian Sulsel menargetkan areal pertanaman padi bertambah hingga 2.500 hektar. Upaya ini dilakukan untuk terus menggenjot produksi padi.
Plt Kepala Dinas Pertanian Sulsel, Fitriani, menjelaskan, untuk target penambahan 2.500 hektar lahan sawah itu pihaknya sudah mulai bergerak saat ini.
"Kita sedang garap lahan itu tahun ini, mulai dari perbaikan lahan sampai masalah irigasi. Mudah-mudahan 2016 nanti lahan tambahan ini sudah bisa dimaksimalkan," ujar Fitriani, Jumat (4/12/15).
Menurut Fitriani, penambahan lahan ini akan dilakukan di dua kabupaten, yakni Wajo dan Pinrang. Kedua kabupaten ini masih memiliki lahan tidur yang bisa dimanfaatkan untuk penanaman padi.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Sulsel, sejauh ini lahan tanam padi Sulsel secara kumulatif terus mengalami peningkatan.
Lahan padi meningkat sebanyak 1,4% hingga 2014 dengan total lahan sawah 643.738 hektar. Angka ini pun diprediksi makin bertambah sepanjang 2015.
Penambahan areal pertanaman itu, diakuinya ikut berpengaruh pada jumlah produksi padi.
Pada 2014 produksi padi di Sulsel mencapai 5,42 juta ton padi, angka ini diprediksi mengalami peningkatan hingga 5,53 juta ton padi di penghujung 2015. Dengan total produksi 5,53 juta ton, Sulsel dipastikan masih bisa mengalami suplus cukup banyak. Pasalnya selama 2014 saja, konsumsi beras masyarakat Sulsel mencapai 2,24 juta ton beras.
Di sisi lain, nilai gabah padi di Sulsel disebut mampu mensejahterakan petani. Harga gabah yang mencapai 5.200/kg jauh di atas harga pokok pemerintahan sekitar Rp3.775/Kg. Kenaikan harga ini dipicu dengan meningkatnya permintaan beras dari luar Provinsi Sulsel.
"Ini bisa membuat petani lebih bergairah, khususnya petani padi," katanya. Selain padi, Sulsel juga mampu meningkatkan produksi pangan lainnya seperti jagung dan kedelai. Tahun 2014, produksi jagung mencapai 1,49 juta ton, nilai ini diprediksi meningkat di 2015 mencapai 1,55 juta ton.
Sedangkan untuk kedelai di 2015 bisa mencapai 64.843 ton, angka ini naik dari tahun 2014 yang mencapai 54.679 ton. Bukan hanya produk unggulan seperti padi, jagung dan kedelai yang menjadi unggulan pertanian di Sulsel.
Produk holtikulutra lainnya seperti barang dan cabai pun menjadi dua komoditas yang banyak dimintai daerah diluar Sulsel. Sedangkan dari sisi nilai produksi tanaman pangan Sulsel sepanjang tahun 2015 diperkirakan akan mencapai Rp32,17 triliun dan sektor hortikultura sebesar Rp10,11 triliun.
"Totalnya menjadi Rp42,28 triliun. Dari nilai produksi ini, khusus komoditi padi tidak kurang dari Rp24 triliun," ungkapnya. Sementara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian, Muhammad Syakir, mengatakan, saat ini Sulsel masih pada posisi ketiga penyuplai beras nasional.
"Posisi ini bisa mengalami peningkatan dengan potensi lahan pertanian yang cukup besar di Sulsel," katanya.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menambahkan, sektor pertanian tetap fokus peningkatan ekonomi Sulsel sepanjang 2016 mendatang. Dia pun menyakini anggaran sektor pertanian Sulsel tahun depan lebih besar dari tahun ini.
"Saya belum tahu angkanya, tetapi pasti lebih besar. Kita wajar dapat kucuran besar sebab kita merupakan daerah lumbung pangan nasional," ujar Syahrul.Sekadar diketahui, total anggaran pertanian Sulsel dari APBN 2015 mencapai Rp1,4 triliun. Hanya saja, sampai saat ini serapannya masih sekitar 85%
EmoticonEmoticon