MAKASSAR-- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pinrang di tahun 2016 ini , fokus pada program baru yaitu kegiatan pengembangan rumput laut dan pengembangan produksi perikanan serta pakan perikanan mandiri.
Kepala DKP Pinrang, Ir.H.Andi Budaya Hamid mengatakan program penigkatan produksi perikanan merupakan bagian dari 19 program unggulan pemerintah kabupaten Pinrang.
Untuk mencapai sasaran tersebut menurutnya ada tiga point yang perlu ditangani oleh DKP antara lain peningkatan sumberdaya manusia, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya lahan serta peningkatan penggunaan sarana produksi perikanan. “Ketiga hal tersebut harus saling mendukung dan tidak boleh ada salah satunya lepas,” kata Andi Budaya baru baru ini.
Selain perikanan komoditas ekspor lainnya yang akan digenjot produksinya adalah rumput laut. Produksi rumput laut tahun 2014-2015 mencapai 3.699-5.000 ton. Padahal saat ini sudah ada investor Cina membangun industri pengolahan rumput laut di desa Polewali kecamatan Suppa. Investor dari Cina dibawah bendera PT. Biota Laut Ganggang (BLG) tersebut membangun pengolahan rumput laut jenis Cottoni dengan kapasitas olah sekitar 80 ton pertahun.
"Jika melihat kemampuan produksi yang telah dicapai selama ini hanya sekitar 5.000 ton maka semakin terbuka peluang untuk memanfaatkan potensi laut yang ada.
Beruntung tahun 2016 pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelontorkan anggaran untuk kegiatan pengembangan rumput laut yang dilengkapi dengan kebun bibit di kecamatan Suppa sehingga mampu meningkatkan produksi dan pendapatan petani dan nelayan pesisir,” tutur Andi Budaya.
Andi Budaya mengakui masih ada kendala dalam menggenjot komoditas perikanan di Pinrang. Salah satunya adalah serangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri di sejumlah kawasan pertambakan udang di Pinrang.
Berdasarkan hasil pemantauan hama dan penyakit udang yang dilakukan oleh Balai Besar Karantina Ikan Makassa, jenis- jenis Hama Penyakit Ikan yang ditemukan menginfeksi udang vannamei di Kabupaten Pinrang tahun 2015 adalah penyakit WSSV. Untuk menanggulangi terjadinya serangan penyakit pada udang di tambak maka Andi Budaya mengharapkan agar petani tambak tidak menggunakan benur yang tidak melalui pemeriksaan PCR.
Jika ada kelainan pada udang atau benur maka petambak diminta untuk menghubungi petugas di Pos pelayanan perikanan terpadu (Posikandu) yang ada di Langnga kecamatan Mattiro Sompe.
Disampaikan untuk tahun 2016 ini DKP Pinrang juga akan memberikan bantuan kapal kepada 17 Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan tonase kapal 5-20 Grosstone (GT).
Selain itu DKP akan fokus pengelolaan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) yang ada di kecamatan Suppa. PPI tersebut telah dilengkapi beberapa fasilitas seperti kedai nelayan, perbengkelan, tempat perbaikan jaring, pabrik es, stasiun pengisian bahan bakar dan fasilitas perkantoran untuk pengusaha pembelian ikan.
EmoticonEmoticon