MAKASSAR -- Institute Lembang Sembilan (IL9) mengkaji program 35 ribu Megawatt (MW) ternyata belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik secara nasional.
Di Pulau Sumatra, pasokan listrik tumbuh rata-rata 9,4 persen per tahun. Sedangkan pertumbuhan kapasitas pembangkit justru hanya tumbuh di kisaran 5,2 persen per tahun.
Lalu di Kalimantan, permintaan listrik tumbuh 10,5 persen per tahun sedangkan kapasitas pembangkit hanya tumbuh 1 persen. Begitu pun di Sulawesi pertumbuhan permintaan cukup tinggi yakni 11,5 persen per tahun.
"Bandingkan dengan kapasitas pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik di Sulawesi yang hanya tumbuh 2,7 persen per tahun, Jadi secara nasional data IL9 disebutkan ada sekitar 10 % rumah tangga belum di aliri listrik " unjar Eva Kusuma Sundari dalam acara Rembuk Nasional Kelistrikan di Makassar, Rabu (30/3/16).
Eva menegaskan, pihak IL9 mendukung penuh realisasi program listrik 35 ribu watt. Untuk itu pihaknya ikut berkontribusi dalam membantu realisasi program ini sebelum periode kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK berakhir pada 2019 mendatang.
"Kami berpendapat dengan 35 ribu MW saja ini tidak cukup, untuk itu harus dipikirkan agar tidak hanya 35 rubu MW itu, karena hitungan kami, itu tidak cukup," kata Eva.
Sambung Eva, melalui rembuk kelistrikan nasional ini pihak IL9 akan mengajak pihak swasta berperan dalam pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat ini. "Sekarang ini sudah ada 8 perusahaan swasta yang siap berinvestasi dalam pembangunan listrik 35 ribu MW " tandasnya.
Kata Eva melanjutkan, Rembuk ini juga merupakan sebagai jalan untuk membuka mata bagi PLN tentang perlunya percepatan pemenuhan pasokan listrik nasional, menurutnya pihak swasta harus dilibatkan dalam pembangunan pembangkit listrik ini.
EmoticonEmoticon