MAKASSAR -- PLN optimis pembangunan 35 ribu Megawatt (MW) akan terealisasi pada tahun 2019 dengan anggaran pendanaan pembangunan pembangkit listrik mencapai 1.127 triliun rupiah. Dengan total masing-masing PLN sebesar 512 triliun dan dari pihak swasta sebanyak 615 triliun.
"Ada 74 proyek dikerjakan oleh swasta dalam lima tahun dengan kapasitas 25.905 MW dan dari PLN sendiri ada sekitar 35 proyek berkapasitas 10.681 MW," ungkap Nicke Widyawati Direktur perencanaan PT PLN Persero, di acara Konferensi Pers, Rembuk Nasional Kelistrikan, di Hotel Aston Makassar, Rabu (30/3/16).
Menurut Nicke ada delapan perusahaan swasta yang menyatakan komitmen untuk ikut berinvestasi dalam merealisasikan program pembangunan listrik 35 ribu MW. "Kita tau dana yang begitu besar tentu PLN tidak mampu apa lagi dengan dana APBN kan terbatas, untuk itu kelompok swasta harus dilibatkan," ujarnya.
Sementara itu Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM RI, Ir Jarman Msc mengatakan setiap tahunnya Indonesia memerlukan penambahan kapasitas listrik sekitar 6.500 MW atau 35.000 MW dalam kurun waktu lima tahun sampai 2019.
" Ada parameter terkait penetapan angka 35 ribu MW yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 6-7% per tahun, kenaikan konsumsi listrik 800 Kw/per kapita menjadi 1.200 kw/jam per kapita, dan kenaikan rasio elektrifikasi dari 80% menjadi 96% pada 2019," tandasnya.
Sementara itu Ketua Umum DPP Institut Lembang Sembilan H Alwi Hamu mengatakan progres pembangunan listrik 35 ribu MW merupakan suatu keharusan, melihat kebutuhan listrik dalam negeri semakin meningkat. " Penyediaan Listrik adalah pendorong ekonomi dan pembangunan industri dalam negeri, jika pasokan listrik cukup investor mudah masuk," katanya.
EmoticonEmoticon