Thursday, 10 March 2016

Telur Ikan Terbang Sulsel Diminati Di Asia

int: ikan terbang
MAKASSAR -- Telur ikan terbang merupakan salah satu komoditas andalan perikanan sulsel. Nilai ekspor telur ikan terbang menempati urutan kedua setelah udang. Jumlah ekspor telur ikan terbang dari sulsel adalah sebesar 20-30% dari jumlah seluruh ekspor telur ikan terbang Indonesia ke negara-negara Asia. 

Dari data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel, tahun ini ekspor telur ikan terbang di target mencapai 876 ton atau dengan nilai 22.987 Juta Dolar. Telur ikan terbang Sulsel banyak di cari dan diekspor di Negara-negara Asia Timur seperti Hong Kong, Jepang, Korea, Taiwan, dan China.

Dikalangan Nelayan, nilai telur ikan terbang cukup mahal untuk harga telur ikan terbang biasanya di banderol sekitar Rp 200-300 ribu per kilogram nya. Karena harganya cukup mahal telur ikan terbang banyak diburu.
Di Sulsel Telur ikan terbang banyak ditemukan di daerah perairan Makassar dan gowa. Orang-orang setempat menyebutnya “torani”.

Seperti Daeng Beta, salah satu nelayan Gowa mengaku, bisnis telur ikan terbangnya, dipasarkan hingga Korea, Jepang, Taiwan, dan Vietnam. Lantaran pangsa pasar di sana lebih besar jika dibandingkan di dalam negeri. "Kalau di luar negeri digunakan untuk sushi, dan orang sana pada suka dengan telur ikan," kata pria asli Bontoa Gowa.

Kata Daeng Beta untuk menangkap telur ikan terbang hanya menggunakan alat tangkap yang  sangat sederhana, yaitu hanya dengan menaruh daun kelapa kering di dasar laut. "Nanti ikan terbang bertelur lalu esoknya kita ambil, biasanya saya dapat  sekali melaut itu kita dapat 100 (kg) telur," tambahnya.

int: telur ikan terbang
Secara pengolahan telur ikan terbang terbilang cukup mudah. Telur ikan terbang yang telah dipanen berupa butiran halus berwarna putih keruh sampai kuning keemasan, berlendir serta melekat dalam satu rangkaian memanjang (20-100 cm). Rangkaian telur tersebut dijemur diatas perahu dengan menggunakan penjemur dari tali. Waktu penjemuran berkisar satu sampai dua hari. Telur yang sudah kering dan berserat ini kemudian disimpan dalam kantong plastik, untuk kemudian dibawa ke darat.

Dari segi kandungan protein maka telur ikan terbang yang siap ekspor dari Sulsel mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi yaitu 39.3%, sedangkan yang berserat adalah 41.5%.

Protein dari serat yang dipisahkan dari butiran telur ikan terbang sangat tinggi yaitu 66.2% yang sampai saat ini belum dimanfaatkan.
Salah satu pemanfaatan serat ini adalah untuk produk kolagen yang masih import dan banyak digunakan dalam produk kesehatan. Kandungan lemak dari telur ikan terbang Sulseltermasuk rendah yaitu 3,1 persen


EmoticonEmoticon