MAKASSAR -- Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR) Sulsel sampai 2014 hanya berada pada angka 55,7. Angka itu menempatkan Sulsel di urutan 13 dari total 34 provinsi.
Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Wijaya Kusuma Wardhana, bahkan mengaku, angka IKraR Sulsel masih berada di bawah rata-rata nasional yang nilainya 56.
"Nilai IKraR Sulsel hanya 55.7. Ini masih berada di bawah nasional yang angkanya 56," kata Wijaya, dalam acara Pelaksanaan Asistensi dan Fasilitasi Pelaksanaan IKraR di Hotel Horizon, Makassar, Kamis (3/12/15).
Dia menjelaskan, IKraR merupakan indeks untuk mengukur tingkat kesejahteraan rakyat di Indonesia yang menggunakan 27 indikator. Indeks ini merupakan alat ukur untuk keberhasilan pembangunan yang inklusif dan ketersediaan akses terhadap pemenuhan hak-hak dasar rakyat.
Menurutnya, angka 55,7 milik Sulsel menunjukkan daerah ini berada pada kategori Sejahtera bawah. Jika dibandingkan dengan provinsi lain, Sulsel menempati urutan ke-13 dari 34 provinsi, atau urutan kedua di Pulau Sulawesi, di bawah Sulut.
"IKraR mengukur tiga dimensi tingkat kesejahteraan, yaitu dimensi keadilan sosial, dimensi keadilan ekonomi, dan dimensi keadilan demokrasi," jelasnya.
Untuk dimensi keadilan sosial dan demokrasi, Sulsel berada pada kategori sejahtera atas. Namun untuk dimensi keadilan ekonomi yang indikatornya diantaranya adalah perbandingan tingkat pendapatan terhadap garis kemiskinan, dan akses permodalan untuk berusaha, Sulsel berada pada kategori kurang sejahtera atas.
Kendati masih berada di bawah nilai indeks rata-rata nasional, Wijaya mengatakan tingkat capaian kemajuan perkembangan kesejahteraan rakyat Sulsel berada pada kategori cepat. Dimana pada periode 2009-2014, IKraR Sulsel meningkat dari 49,25 menjadi 55,7.
Selain itu, pihaknya juga mencatat Kabupaten Jeneponto dengan IKraR terendah di Sulsel. Sementara Kota Makassar memiliki IKraR tertinggi di provinsi ini.
"Khusus untuk kategori kabupaten, Jeneponto menempati urutan ke-418 secara nasional, sedangkan Kota Makassar ada di peringkat 45," ujar dia.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Numang menjelaskan, data IKraR ini akan menjadi dasar perencanaan pembangunan bagi Pemprov Sulsel ke depan lantaran memiliki indikator yang lebih banyak.
Menurut Agus, IKraR berbeda dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang hanya menghitung indikator ekonomi, pendidikan dan kesehatan, IKraR juga mengcover keadilan sosial dan demokrasi.
Ke depan, tegas Agus, Pemprov Sulsel akan terus berupaya mendorong pembangunan yang lebih baik untuk meningkatkan indeks kesejahteraan itu.
"Posisi Sulsel saat ini cukup lumayan saya rasa. Hanya memang ada beberapa kabupaten yang harus kita dorong, salah satunya Jeneponto," pungkasnya.
EmoticonEmoticon