MAKASSAR -- Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, Nursam Salam mengimbau para pelaku usaha baik usaha mikro maupun makro untuk mendukung penuh sensus tersebut, salah satunya dengan memberikan data yang akurat dan jujur melalui sensus ekonomi 2016 yang akan di selenggarakan dari tanggal 1 – 31 Mei 2016 mendatang.
Menurut Nursam, Sensus Ekonomi yang diselenggarakan setiap 10 tahun sekali memegang peranan yang amat penting sebagai landasan penyusunan kebijakan , perencanaan dan evaluasi pembangunan kedepannya.
"Untuk itu diharapkan kepada seluruh pelaku ekonomi turut membantu memberikan data yang valid kepada petugas Sensus. Kami jamin data yang diberikan tidak akan dibocorkan," ungkapnya di Acara Sosialisasi Sensus Ekonomi di Hotel Condotel Karebosi Makassar, Selasa (14/4/16).
Lebih lanjut Nursam mengatakan dalam menyampaikan data yang akurat, para pengusaha jangan merasa khawatir dan takut atas data yang diberikan, pemerintah akan tetap mendukung para pengusaha serta tidak akan ada efek yang akan ditimbulkan dari data data yang diberikan kepada tim survey yang telah ditunjuk oleh pihak BPS Provinsi Sulsel. "Sensus harus berhasil dengan dengan baik karena ini akan menjadi monitoring pemerintah dalam mengambil kebijakan ekonomi," kata Nursam.
Sensus ekonomi ini, kata Nursam, dimaksudkan untuk memperoleh data dasar dari unit usaha atau perusahaan menurut wilayah, lapangan usaha, maupun skala usaha, termasuk badan usaha milik negara (BUMN) yang memiliki usaha, seperti Pertamina, Pegadaian, Kantor Pos, PDAM, PLN, dan sektor ekonomi lainnya, kecuali sektor pertanian. "Sensus ini merupakan kegiatan pendataan lengkap atas seluruh unit usaha atau perusahaan," terangnya.
Sedangkan cakupan usaha meliputi pertambangan, industri pengolahan, pengadaan listrik, gas, atau uap panas dan udara dingin, pengelolaan air, pengelolaan air limbah, daur ulang sampah dan aktivitas remediasi, pengelolahan kontruksi, perdagangan besar dan eceran, pengangkutan dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, informasi dan komunikasi, aktivitas keuangan dan asuransi, real estate, dan aktivitas profesional, pendidikan, Kesehatan, kesenian, hiburan, dan aktivitas badan internasional.
Nursam juga menyampaikan bahwasanya pertumbuhan ekonomi Makassar yang berada pada level yang tinggi yaitu mencapai 7 persen pada tahun 2014 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita mencapai Rp 70 juta. Angka kemiskinan juga memperlihatkan penurunan dari 4,70 pada tahun 2013 turun menjadi 4,48 ditahun 2014. Angka inflasi makassar juga memperlihatkan penurunan yang signifikan dari tahun 2014 inflasi makassar sebesar 8,51 turun menjadi 5,18 di tahun 2015.
"Inflasi yang rendah dan angka kemiskinan yang rendah tentu saja dihasilkan dari berbagai kebijakan nyata yang telah dilakukan yang didasari atas data yang akurat. Untuk itu saya berharap kepada semua pihak, baik pemerintah, dan pimpinan pengusaha untuk menyampaikan dan mengedukasi kepada seluruh pengusaha, asosiasi dan anggota himpunan untuk memberikan informasi yang benar kepada petugas sensus ekonomi " kata Nursam kepada seluruh peserta sosilaisasi Sensus Ekonomi yang di ikuti oleh Camat dan Lurah se Makassar.
EmoticonEmoticon