MAKASSAR-- Manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Persero akan memberlakukan multiport tariff mulai Januari tahun depan bagi kapal dan barang khusus ekspor melalui Pelabuhan Makassar (direct call) ke luar negeri.
Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung mengatakan multiport tariff merupakan kebijakan tarif kepelabuhanan berdasarkan efisiensi perhitungan ongkos di beberapa pelabuhan. “Dimana penerapan multiport tariff baru ini pun baru pertama kali dilakukan di Indonesia dan merupakanh sebuah inovasi di bisnis logistic,”kata Doso, dalam keterangan persnya.
Dijelaskan, dengan multiport tarif akan efektif menekan biaya logistik dan mendukung efektivitas pelaksanaan direct call yang baru saja berjalan di Pelabuhan Makassar ini.
"Disamping juga program multiport tarif sebagai bagian dari implementasi Tol Laut dan Poros Maritim di Kawasan Indonesia Timur (KTI), yang pada ujungnya merubah peta logistik nasional bagi pertumbuhan KTI," kata Doso.
Lebih lanjut Doso menjelaskan, multiport tarif dimaksudkan untuk mengurangi logistic cost yang ada di masing-masing pelabuhan pengumpul di lingkungan Pelindo IV. “Pemberlakuan multiport tarif di berlakukan berdasarkan zona pelabuhan di KTI (terbagi 4 Zona). Zona A, meliputi Kalimantan Bagian Utara - Timur serta Sulawesi Bagian Selatan – Timur, lalu Zona B, meliputi Sulawesi Bagian Utara dan Barat.Sedangkan Zona C, meliputi Irian Jaya Bagian Utara serta Ternate dan sekitarnya kemudian Zona D, meliputi Irian Jaya Bagian Selatan dan Kepulauan Maluku,” paparnya.
Dikatakan Doso, Multiport tariff memberikan keringanan/pengurangan 20% - 30% tarif kepelabuhanan yang diterapkan saat ini. “Misalnya untuk Zona A dan Zona B mendapat pengurangan biaya tarif sebesar 20% dari tarif yang berlaku saat ini, sedangkan Zona C dan Zona D mendapatkan pengurangan sebesar 30%. Kecuali di pelabuhan Makassar sebagai pelabuhan terakhir (pelabuhan ekspor),” tuturnya.
Ditambahkan Doso, melalui penerapan multiport tarif khusus kapal dan cargo ekspor ini, dapat menggairahkan perdagangan khususnya volume ekspor KTI melalui pelabuhan Makassar. “Sehingga obsesi mencapai volume ekspor di Makassar Port, hingga 3 kali lipat di tahun 2016 dapat terwujud,” pungkas Doso.
EmoticonEmoticon