Tuesday 22 March 2016

Ibu-ibu Di Makassar Demo Tolak Monopoli Air

Tags

MAKASSAR-- Sejumlah warga Kota Makassar turun ke jalan dengan membawa atribut Tolak Monopoli Air, disertai aksi tutup mulut dengan menggunakan lakban.

Menurut Nur Asiah, Koordinasi Aliasi Gerakan Masyarakat Sipil Tolak Monopoli Air, aksi tersebut dalam memperingati hari air sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2016.

"aksi tutup mulut ini merupakan bentuk protes kepada pemerintah yang selama ini jeritan rakyat kecil yang tidak pernah didengar," tuturnya kepada wartawan, Senin (22/3/16) di bawa Jalan jembatan layang Flay over Makassar.

Kata Nur di Makassar air begitu sulit hingga masyarakat harus membayar mahal untuk membeli air" Begitu mahalnya air hingga masyarakat harus mengeluarkan biaya 150-400 ribu per bulan untuk beli air," tandasnya.

Belum lagi permasalahan air yang dirasakan oleh warga beragam mulai dari keterbatasan air dari PDAM hingga buruknya kualitas air yang didapatkan," bebernya.

Menurut Nur kebutuhan air untuk kawasan Mamminasata saat ini mencapai 1,69 miliar M3 tetapi yang tersedia hanya 1,51 milar m3 dipasok dari 5 sungai, yaitu Jenneberang, Tallo, Maros, Pappa dan Gamanti.

"Dan diprediksikan pada tahun 2035 air akan semakin kurang karena kawasan penyangga pasokan air terancam alih fungsi lahan industrialisasi," tuturnya. 

Sementara itu lanjut Nur, pemenuhan hak masyarakat terutama kaum perempuan atas air belum terpenuhi, masih banyak wilayah di Makassar yang belum dapat mengakses air.

" Dari data kami 61,75% perempuan menilai bahwa air tidak cukup dan 81,36% perempuan menilai harga air sangat mahal," pungkasnya.


EmoticonEmoticon