MAKASSAR -- PT Pelindo IV Mencatat sudah sembilan call kapal yang melakukan ekspor langsung (direct call) dari Pelabuhan Makassar ke negara tujuan sejak diberlakukan direct call perdana pada 5 Desember 2015.
Direct call tersebut merupakan kerja sama dengan perusahan kapal milik perusahaan pelayaran SITC (Countainer Lines Co.Ltd) Grup yang akan membawa komoditas asal Sulsel yang berlayar dari Pelabuhan China, Filipina dan Singapura.
"Dengan jadwal kedatangan setiap minggu, yaitu setiap hari Jumat pukul 23.30 Wita, dan berangkat paling lambat jam 08.00 Wita. Bulan depan, kapal-kapal tersebut akan berlabuh pada 6, 13, 20 dan 27 Februari untuk membawa komoditas berupa hasil laut dan marmer asal Sulsel untuk di bawa ke luar negeri,” kata Anna Maryani, Humas & Secretary PT Pelindo IV (Persero), Jumat, (29/1/16).
Kondisi tersebut katanya, sesuai dengan harapan Pelindo IV dan Pemprov Sulsel yang nantinya akan membangun interkonektivitas dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk kegiatan ekspor impor.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan & Agribisnis Kadin Sulsel, Ilham Alim Bachrie mengatakan direct call Makassar-Hongkong yang diprakarsai oleh Pelindo IV telah membawa keuntungan, baik bagi pemerintah daerah maupun para pengusaha di wilayah ini.
“Direct call ini sebenarnya sesuai dengan cita-cita Wapres Jusuf Kalla yang sejak lama memang menginginkan agar Makassar menjadi hub port, utamanya di KTI,” ujar Ilham.
Menurutnya, ada beberapa keuntungan yang didapat pemda maupun pengusaha dari pelayaran langsung Internasional tersebut. Di antaranya dan yang pasti, cost atau biaya yang dikeluarkan tidak lagi membengkak karena barang yang diekspor bisa langsung ke negara tujuan. Selain itu, barang atau komoditas yang dikirim juga tidak lagi terlalu lama di perjalanan.
Dari segi pendapatan daerah, dengan adanya direct call ini secara otomatis devisa dalam bentuk Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) akan langsung masuk ke wilayah ini. “Selama ini, sebelum ada direct call, yang dapat PEB dari barang yang kita kirim adalah Surabaya. Karena, barang dari Makassar harus melalui Surabaya dulu baru kemudian dikirim ke negara tujuan, sehingga PEB-nya masuk ke Surabaya,” jelasnya.
Ilham juga mengatakan dengan adanya direct call tersebut, akan mendorong dan meningkatkan ekspor impor dari Pelabuhan Makassar. Dengan direct call juga tambahnya, tak hanya ekspor yang dimudahkan, tetapi juga impor atau barang yang akan masuk ke Makassar juga akan menjadi lebih mudah. Dengan begitu, masyarakat Sulsel bisa menikmati barang-barang dari luar negeri dengan harga yang cukup murah.
“Dengan direct call juga, keinginan Bapak Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo untuk melakukan ekspor tiga kali lipat pasti bisa terwujud. Bahkan untuk ekspor 10 kali lipat pun, hal itu bisa dilakukan,” pungkas Ilham.
EmoticonEmoticon