MAKASSAR -- Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan menurunkan sekitar 8.000 personel untuk melaksanakan Sensus Ekonomi yang akan dimulai pada bulan Mei 2016 mendatang.
"Jumlah Petugas SE mencapai 8.000 orang yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel," ujar Kepala BPS Sulsel Nursam Salam usai Apel Siaga Sensus Ekonomi 2016 di Rujab Gubernur Sulsel, Senin (21/3/16).
Kata Nursam Jumlah Personel tersebut terdiri dari petugas pencacah lapangan, pengawas, instruktur daerah, dan instruktur nasional secara berjenjang. "Sensus Ekonomi itu akan meliputi semua sektor usaha, kecuali pertanian. Jadi, mulai dari skala usaha yang paling kecil, misalnya penjual kue," tuturnya.
Menurut Nursam data yang akan dikumpulakan, secara umum, yakni jumlah tenaga kerja, omzet, investasi, dan kendala yang dihadapi.
Sementara itu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta agar petugas sensus dapat menyajikan data yang akurat. Data yang disajikan tersebut, nantinya akan menjadi rujukan bagi pemerintah dalam meningkatkan ekonomi.
Menurutnya SE merupakan hal yang penting dalam menemukan data yang objektif, dan normatif serta sebagai data base bagi perkembangan ekonomi yang ada di Indonesia khususnya yang ada di daerah Sulsel.
" Sensus Ekonomi ini adalah tolak ukur dalam mengelolah ekonomi kita, karena ekonomi simpul dari kesejahteraan, kalau ekonomi kita baik rakyat juga ikut sejahtera dan beradab," kata Syahrul.
Untuk itu kata Syahrul pihaknya akan mengintruksikan kepada seluruh jajaran pemerintah daerah baik itu Bupati, Camat, Lurah dan kepala Desa untuk membatu mensukseskan Sensus Ekonomi ini berjalan dengan baik.
"Dan juga saya akan meminta bantuan kepada jajaran Kepolisian, Kapolda, Kapolres sampai Polsek begitu juga pada jajaran TNI, kepada Bapak Panglima, pada jajaran Dandim, Koramil dan Babinsa, turut membantu, karena kita mau sensus ekonomi kita berjalan dengan baik dan maksimal," tadasnya.
EmoticonEmoticon