Wednesday, 6 January 2016

‎Pelindo IV Direct Call ke Jepang dan Korea

MAKASSAR-- Mulai 1 Januari 2016, PT Pelindo IV menambah jumlah dua pelayanan direct call (pelayaran langsung ke negara tujuan) dengan tujuan Korea dan Jepang, dari yang semula yang hanya satu ke Tiongkok dan Hongkong.

Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung mengatakan, penambahan tujuan direct call tersebut mengingat sebagian besar kargo ekspor Indonesia Timur adalah ke China, Korea dan Jepang.
"Dengan penambahan rute, diharapkan akan mampu meningkatkan ekspor Indonesia Timur ke China, Korea dan Jepang yang merupakan negara dengan tingkat ekonomi terbesar di kawasan Asia Pasifik," kata Doso, Selasa (5/1/16).

Berbagai pihak menyambut baik upaya pelindo IV menggagas direct call ke Hongkong, Korea dan Jepang yang telah dilaksanakan sejak 5 Desember lalu.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yassin Limpo mengatakan, direct call merupakan obsesinya sejak lama."Langkah Pelindo IV menggagas direct call mulai dilaksanakan sejak 5 Desember 2015 lalu. Sekarang akhirnya telah terwujud. Ini bagian dari obsesi saya bagian dari memperkuat sistem logistik nasional," ucap Syahrul.

Syahrul menilai, dengan direct call telah mengubah peta logistik nasional, dimana semua kargo ekspor/ impor dari Indonesia Timur sebelumnya dilakukan melalui Jakarta atau Surabaya via Singapura atau Tanjung Pelepas, dan kini dapat langsung dari Makassar ke negara tujuan Hong Kong, Korea dan Jepang tanpa double handling.

Uji coba multiport tariff

Disamping Direct Call tersebut Pelindo juga telah memberlakuan ujicoba multiport tariff per 1 Januari 2016.

“Uji coba multiport tariff hingga hari keempat ini berjalan lancar belum menemui kendala yang berarti, kalaupun ada kendala kami akan terus melakukan evaluasi untuk penyempurnaan,” terang Doso.

Lebih lanjut dinyatakannya, dengan inovasi  multiport tariff yang diberlakukan bersamaan dengan dimulainya MEA 2016 (Masyarakat Ekonomi ASEAN), ia berkeyakinan akan mampu meningkatkan ekspor Indonesia Timur sekitar tiga kalilipat pada 2016.

Multiport tariff  dimaksudkan untuk mengurangi biaya logistik yang ada di masing-masing pelabuhan pengumpul di lingkungan PT Pelindo IV dengan tujuan ekspor melalui pelabuhan Makassar.

Besaran Multiport Tarif diberlakukan berdasarkan zona pelabuhan di KTI (terbagi 4 Zona). Hal ini setara dengan pengurangan 20 persen sampai 30 persen tarif yang berlaku sekarang. Meliputi biaya tambat, dermaga dan stevedoring, di luar (tidak termasuk) biaya buruh yang merupakan faktor di luar Pelindo IV.

Dengan berbagai inovasi tersebut, selain  mewujudkan Tol Laut dan Poros Maritim Nasional  juga sekaligus merubah peta logistik nasional yang lebih berpihak bagi pertumbuhan  Kawasan Timur Indonesia (KTI).‎


EmoticonEmoticon