Monday 11 April 2016

Sulsel Pilot Project Poros Maritim

MAKASSAR -- Sulawesi Selatan dengan panjang pantai hampir 2.000 kilometer persegi dan memiliki 362 pulau kecil, dengan potensi itu Sulsel mampu menjadi hub poros maritim di wilayah timur. 

"Sulsel sangat potensial menjadi pilot project poros maritim di indonesia bagian timur," kata Abdul Rivai Ras Selaku pengamat kemaritiman, Sabtu (9/4/16).

Dari segi sejarah kata dia, Sulsel juga pernah menjadi pelabuhan internasional yang dikembangkan Belanda untuk transit rempah dari Maluku dan sekitarnya, untuk dibawa ke Eropa.  "Kapal Pinisi bisa menjadi ikon untuk membangkitkan kembali kekuatan laut di wilayah timur, terutama di Sulsel," kata Rivai.

kata rivai untuk mewujudkan itu poros maritim dunia harus dimulai dari daerah. “Pemerintah daerah harus punya konsep tata ruang yang baik untuk membangun budaya maritim, memelihara sumber daya maritim, mengembangkan konektivitas laut, dan pertahanan maritim.

Rivai menjelaskan, ada lima pilar kemaritiman yang menjadi titik fokus pemerintah daerah dalam mewujudkan daerahnya menjadi poros maritim. Kelima pilar itu antara lain, membangun budaya maritim, membangun sumber daya laut, pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarpulau, meningkatkan diplomasi maritim, serta memperkuat pertahanan maritim.

Untuk itu kata Rivai pemerintah daerah harus komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun Infrastruktur dan pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.

"Pemerintah daerah harus fokus pada pengembangan sektor maritim, membangun infrastruktur laut seperti pelabuhan, dan bongkar muat sehingga konektivitas komoditi dari daerah bisa di akses secepat mungkin," paparnya.
 
Dari segi pelabuhan kata Rivai akan lebih potensial jika didukung dengan akses infrastruktur yang memadai seperti lokasi bongkar muat dan gudang.

"Saat ini, di Sulsel hanya punya satu pelabuhan bongkar muat yaitu pelabuhan Sukarno Hatta, maka dari itu pelabuhan pelabuhan lainnya yang berjumlah 11 ini harus rivitalisasi.

Sementara itu General Manajer Pelindo IV Cabang Makassar Riman S Duyo mengatakan, pihak Pelindo Makassar sudah sangat siap untuk melakukan direct call (ekspor komoditi Sulsel ke negara tujuan).

"Kami dari Pelindo siap akan hal ini tapi kembali lagi kepada pihak eksportir mampu tidak menyiapkan komoditinya, kita sudah kerja sama dengan pihak shipping line dari cina, dengan kemampuan 800 Box," ujarnya.

Sedangkan Ketua HIPMI PT Sulsel Aryanto Albar mengatakan siap memajuka sulsel sebagai poros maritim dengan mendorong para pengusaha kembangkan ekonomi di sektor kelautan.

"Kami dari Hipmi siap berrkontribusi dalam sektor pengembangan UKM hasil laut seperti perikanan dan rumput laut," tuturnya.

Kata Aryanto untuk membangun perekonomian Maritim Sulsel harus ada senergi bersama baik pemerintah perbankan dan pengusaha.


EmoticonEmoticon